Hello Teman Pena semuanya! Sudah lama rasanya Saya tidak melanjutkan untuk menulis artikel atau semacam lainnya di laman blog ini ya... Mungkin semuanya sudah kangen berat ya? Haha...
Setelah terjadinya beberapa kali mutasi dari Varian Alpha, Beta, Gama, Delta dan lain sebagainya, muncullah varian jenis baru yang masuk ke wilayah Indonesia, yakni jenis Varian Omicron (B.1.1.529).
Jadi apa itu jenis baru Covid-19 dengan Varian Omicron? Dan bagaimana gejala serta penanggulangannya? Baik mari kita bahas satu per satu. Berdasarkan pada situs Wikipedia, Varian Omicron, juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan Covid-19. WHO ini juga menyatakannya sebagai varian yang diwaspadai dan menamakannya dari kata Yunani Omicron.
World Health Organization (WHO) telah menetapkan varian baru COVID-19, B.1.1.529 atau Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian pada 26 November 2021. Secara umum pasien yang terinfeksi virus varian baru ini mengalami gejala tak biasa yang muncul saat buang air besar. Sejumlah pasien Covid-19 Omicron di Inggris, misalnya, menderita masalah berupa diare parah. Gejala varian ini menurut pakar ahli hampir sama dengan gejala yang ditimbulkan pada varian delta. Untuk lebih jelasnya, gejala yang dapat ditimbulkan dari infeksi Covid-19 Varian Omicron ini adalah sebagai berikut:
1. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan akibat Covid-19 terasa mirip seperti Anda sedang mengalami pilek atau radang pada tenggorokan. Namun gejala yang ditimbulkan dari infeksi Covid-19 ini cenderung lebih ringan dan tidak melebihi dari lima hari.
Hampir lima puluh persen yang terjangkit gejala Covid-19 akan merasakan gejala sakit kepala. Gejala ini juga merupakan tanda awal untuk muncul gejala-gejala lainnya seperti batuk, flue dan lain-lain. Gejala sakit kepala ini dapat berlangsung selama lebih dari tiga hari dan cenderung tahan terhadap obat penghilang rasa sakit biasa.
3. Hidung Meler/Pilek/Bersin
Gejala yang paling sering dan umum terjadi adalah hidung meler/ pilek. Hampir 60% gejala ini muncul pada penderita yang terinfeksi Covid-19, dan biasanya gejala ini dapat sebagai tanda terjadinya anosmia atau hilangnya indra penciuman.
4. Kehilangan Indra Penciuman/ Anosmia
Anosmia biasa diartikan sebagai hilangnya kemampuan indra penciuman untuk mencium bau. Gejala ini terus menjadi indikator terkuat infeksi COVID-19 terlepas dari usia, jenis kelamin seseorang atau tingkat keparahan penyakit. Selain kehilangan indra penciuman mereka sepenugnya, Anda mungkin tidak dapat merasakan makanan atau terasa hambar.
5. Batuk
Selanjutnya gejala batuk yang terus menerus. Biasanya pasien yang terinfeksi virus tersebut mengakibatkan batuk kering yang terus menerus dan umumnya penderita mengalami batuk tersebut hingga beberapa hari atau sekita 4-5 hari.
6. Kelelahan
Ciri-ciri selanjutnya adalah mengalami kelelahan. Kelelahan disini akan muncul secara tiba-tiba tanpa adanya indikator sepereti kelelahan pada umumnya.
7. Mual dan Muntah
Terakhir gejala yang sering timbul pada penderita Covid-19 adalah seringnya mual dan muntah. Gejala ini juga hampir mirip seperti gejala pada varian sebelum-sebelumnya. Dikarenakan virus varian ini dapat menginfeksi saluran pencernaan, menjadikan hal tersebut sebagai salah satu dampak indikator banyaknya pasien yang mengeluhkan mual, muntah hingga diare.
Untuk menanggulangi atau mencegah terpaparnya Virus Covid-19 Varian Omricorn, berikut langkah yang dapat kita lakukan agar terhindar dari infeksi varian baru tersebut:
- Yang pertama melakukan vaksinasi sesuai instruksi pemerintah (2 kali vaksin biasa + 1 kali vaksin booster);
- Kedua, menunda untuk bepergian serta mengikuti aturan yang dianjurkan jika setelah bepergian ke luar kota/ kerumanan;
- Ketiga, selalu untuk mencuci tangan secara rutin dan benar;
- Keempat, meningkatkan kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang baik dan sehat serta berolahraga yang cukup;
- Kelima, selalu menggunakan masker dengan standar kesehatan;
- Keenam, menjaga sirkulasi udara pada ruangan dengan meningkatkan ruang ventilasi sebagai jalur masuk/keluarnya sirkulasi udara;
- Keempat, selalu menjaga jarak dan tidak mendekati kerumunan;
- Terakhir, selalu untuk mengikuti tes Covid-19 dengan Swab Tes Antigen maupun Swab PCR agar penyeberan pada tubuh kita dapat terkontrol dengan baik.
Baik, itulah artikel kali ini terkait "Apa Itu Covid-19 Varian Omicron?". Semoga dengan apa yang Saya tulis dapat bermanfaat bagi setiap pembaca, terkhusus bagi Teman Pena yang senantiasa hingga detik ini. Sebagai penutup, Saya berharap semoga teman-teman dan kita semua diberikan kesehatan selalu hingga negeri dan dunia ini kembali membaik. Aamiin...
Sekian, Terima Kasih :)
Penulis : Muhammad Taufik Akbar (Lahat, 24 Februari 2022)
Referensi :
- www.wikipedia.com
- www.cnbcindonesia.com
- www.health.detik.com
- www.bbc.com
- www.covid19.go.id
- www.beritasatu.com
- www.ciputrahospital.com





